Bintauna 26 September 2025 Mediabaraksulut.com,- Tim Investigasi LSM BARAK INDONESIA MARKAS DAERAH SULUT menyampaikan ke awak Media.
Apa yang terjadi saat investigasi ke desa Huntuk, Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolmong Utara, menyusuri kondisi sosial dan pengelolaan dana desa yang selama ini menjadi perhatian warga setempat.
Salah satu warga yang diwawancarai mengungkapkan kondisi seorang lansia bernama Yonatan Abongko, yang tinggal sendiri di rumah sederhana berdinding papan dan berlantai papan berukuran 2×3 meter. Meski kondisinya sangat memprihatinkan—tidak mampu berjalan dan bahkan melihat—Bapak Yonatan tetap menjalani hidup dengan tabah. Ia tinggal sendiri tanpa istri maupun anak, dan setiap hari dihabiskan di rumah kecil tersebut.
Selama ini pak Yonatan diurus oleh pak Gerson Poningko dan Ibu Adriana Tahulending, mereka berharap agar pemerintah desa Huntuk memberikan bantuan. Namun, besar kekecewaan mereka karena sejak akhir tahun 2024 hingga saat ini, bantuan dari pemerintah pusat seperti Bantuan Sosial (BANSOS), BLT Dana Desa, maupun makanan tambahan yang dianggarkan melalui Dana Desa tahun 2025 sebesar Rp109.800.000,00 tidak pernah tersentuh. Padahal dana sebesar itu seharusnya dialokasikan untuk lansia, ibu hamil, dan bayi/balita sesuai rencana.
“Kalau memang Bapak Yonatan masih bagian dari masyarakat Huntuk, kenapa dia tidak mendapatkan bantuan? Kalau tidak ada, lalu di mana dana sebesar itu digunakan?” tanya Adriana Tahulending dengan penuh keprihatinan.
Kebanyakan warga desa Huntuk merasa kecewa dan mempertanyakan pengelolaan Dana Desa yang diduga tidak transparan. Mereka menganggap ada keganjilan dalam pengelolaan dana tersebut, apalagi laporan-laporan sebelumnya ke pemerintah kabupaten maupun ke aparat terkait belum membuahkan kejelasan.
Hal ini diperkuat dugaan saat pemasangan Papan Baliho Informasi Dandes 2025, karena sebelumnya papan baliho tidak dipasang. Dan pada Senin 22 September 2025 saat baliho tersebut terpasang baru terungkap ada dana yang diperuntukkan bagi lansia, namun pak Yonatan yang seharusnya menjadi warga yang layak menjadi penerima manfaat, tapi tidak pernah tersentuh akan bantuan tersebut. Jelas Ibu Adriana yang mengurus pak Yonatan.
Tak hanya itu, warga juga menuding Kepala Desa serta perangkat desa terkesan tidak bertanggung jawab. Mereka mendesak agar pihak berwenang termasuk inspektorat, aparat penegak hukum, menyelidiki persoalan.
Beberapa warga, termasuk Alfrens Katiandago, bahkan menyampaikan rasa kecewa dan merasa seakan suara mereka tidak didengar.
Seruan warga dari Huntuk ini pun lewat perwakilan warga, Alfrens Katiandago mengharapkan kiranya dapat didengar oleh berbagai pihak dan berharap dapat didengar oleh Pak Gubernur Sulawesi Utara Mayjen Yulius Selvanus, SE, bahkan dapat turun langsung bersama jajaran.
Kami Warga desa Huntuk lama sudah kami mengeluh ke Bupati dan aparat yang ada, namun penuntaskan permasalahan Warga desa Huntuk belum ada kejelasan, kami berharap agar perhatian dan tindakan nyata segera dilakukan untuk mengungkap persoalan ini dan memastikan hak-hak masyarakat serta pengelolaan dana desa berjalan sesuai aturan dan transparan. Tutup Alfrens Katiandago.
#NoF/YonF